"Produk-produk dalam negeri gaungkan, gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri, bukan hanya cinta tapi benci. Cintai barang kita, benci produk dari luar negeri sehingga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali lagi untuk produk-produk Indonesia,"
E-commerce ini menurutnya bukan perusahaan asli Indonesia. Bahkan, e-commerce tersebut menjual barang-barang plagiat alias meniru produksi UMKM dalam negeri.
"Ada sebuah tulisan yang dikeluarkan lembaga internasional dunia tentang cerita bagaimana hancurnya kegiatan UMKM terutama di fashion Islam yang terjadi di Indonesia. Pada 2016-2018, sebuah industri rumah tangga mempunyai kemajuan yang luar biasa menjual hijab dan industri tersebut mempekerjakan 3.400 pekerja yang ongkosnya lebih dari US$ 650 ribu/tahun," jelasnya.
Beberapa waktu lalu, sempat menyeruak dan menimbulkan keriuhan terkait barang-barang impor yang dijual di e-commerce dalam negeri. Tagar #ShopeeBunuhUMKM menggema dan sempat menjadi trending topic. Keriuhan ini bermula dari adanya 'Mr Hu' diduga merupakan seller dari China yang menjual berbagai produk yang kelewat murah di Indonesia.
Fenomena ini dikhawatirkan bisa membuat #sellerbunuhUMKM. Sebab barang murah yang dijual tak perlu membayar ongkos kirim mahal Bahkan gratis. Bedanya, waktu pengiriman memang sedikit lebih lama karena dikirim dari luar negeri.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210305114916-37-228085/e-commerce-asing-bunuh-umkm-jokowi-pun-benci-mr-hu
0 komentar:
Posting Komentar