Kamis, 28 Januari 2021

Penggunaan Internet Butuh Etika

    Perkembangan internet memberikan dampak positif bagi berbagai bidang. Komunikasi menjadi lebih cepat dan murah dengan adanya internet. Selain memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk mengakses berbagai informasi dan mengekspresikan diri serta mendapatkan peluang bagi usaha atau bisnis.


    “Dampak negatif dari penyalahgunaan internet telah menjadi tantangan nasional, regional, maupun internasional,” demikian kutipan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring saat membuka High Level Leaders Meeting (HLLM) di Bali, Senin (21/10) seperti siaran pers Kominfo.


    HLLM merupakan forum bagi para peserta Internet Governance Forum (IGF). Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara IGF kedelapan pada 2013.


    IGF Bali yang akan dimulai pada tanggal 22 Oktober 2013 akan mengangkat tema “Building Bridges - Enhancing Multistakeholder Cooperation for Growth and Sustainable Development". Tujuannya adalah memperkuat kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam mengatur internet. Acara ini dihadiri sekitar 2.000 peserta yang terdiri dari berbagai unsur, seperti pemerintahan, sektor privat, organisasi non pemerintahan, komunitas, dan akademisi.


    Tifatul menyebut sejumlah dampak negatif internet seperti peretasan (hacking), penipuan online, penyebaran pornografi anak. Lalu penyebaran konten yang ditujukan untuk menimbulkan kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan.


    Menurutnya pengelolaan internet dapat dilakukan dengan pendekatan teknologi dan pendekatan norma. Berbagai instrumen regulasi regional dan internasional sebagai norma telah dikembangkan untuk mengatur internet. Serta untuk menghadapi dan menyelesaikan penyalahgunaan internet.


    Banyak negara, termasuk Indonesia, telah membuat peraturan perundang-undangan untuk mengatur dan mengelola dunia siber. Aturan-aturan tersebut memiliki 

    Etika dalam dunia siber diperlukan untuk melengkapi aturan-aturan yang ada. Menurut menkominfo, etika merupakan aturan tidak tertulis yang menjadi pedoman bagi suatu masyarakat untuk saling menghargai kepentingan masing-masing.


    Etika siber merupakan norma-norma dalam dunia siber bagi masyarakat siber dalam melakukan interaksi dan transaksi. Melalui pengembangan etika siber, diharapkan berbagai pemangku kepentingan dapat saling menghargai kepentingan pemangku kepentingan lain dan saling membantu dalam pengelolaan internet.


    Siaran pers Kominfo menuliskan setelah sambutan Menkominfo, presentasi utama dipaparkan Zainal Hasibuan dari Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas).


    Dia memaparkan tema HLLM adalah agar internet dikelola untuk memaksimalkan manfaat teknologi informasi serta meminimalkan penyalahgunaannya. Internet menurutnya telah membawa masyarakat masuk dalam dunia yang terbuka sehingga terlihat nyata keberagaman.


    Karena keterhubungan dunia saat ini, makin banyak interaksi dan komunikasi dilakukan melibatkan banyak pihak. “Apa yang baik bagi satu komunitas belum tentu baik bagi komunitas lain” tegasnya.


    Dia melanjutkan penyalahgunaan teknologi informasi dapat berupa cyber attackssocial and cultural attacksphysical attacks.


    Karena itu, lanjutnya dibutuhkan etika siber sebagai salah satu unsur pengelolaan internet. Tujuannya memunculkan masyarakat siber yang harmonis. Serta menjadikan teknologi informasi dikembangkan guna memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat global

0 komentar:

Posting Komentar